Foto : Ilustrasi
Sakit pinggang memang menyusahkan. Pinggang terasa pegal dan linu untuk digerakkan. Jangan anggap remeh. Sebab bila sudah parah penderitanya harus rela dioperasi.
Bekerja sudah menjadi bagian dari budaya manusia. Budaya yang selalu hadir selama manusia masih membutuhkan sandang, pangan, dan papan dalam hidupnya. Ragam aktivitas pekerjaan yang manusia lakukan, baik yang mengandalkan tenaga, otak maupun gabungan antara keduanya.
Ketatnya persaingan hidup, tak jarang membuat manusia lupa kalau organ tubuhnya memiliki keterbatasan. Pekerjaan berat tanpa diimbangi istirahat yang cukup serta asupan energi yang seimbang, sudah tentu akan mengganggu sistem jaringan tubuh. Terlebih, bila olahraga sebagai sarana untuk menjaga kesehatan, tidak menjadi rutinitas yang dibiasakan. Maka jangan heran, keluhan kesehatan akibat berjangkitnya penyakit tidak dapat dihindarkan. Salah satunya adalah sakit pinggang.
Memang bagi kita yang pernah atau sedang mengalami, penyakit pegal pada pinggang ini sungguh menjengkelkan. Badan terasa linu dan sakit sekali kalau digerakkan. Aktivitas harian menjadi terganggu yang berujung pada penurunan tingkat kualitas kerja seseorang. Tidak lain penyebabnya adalah peradangan pada saraf, mulai dari tulang belakang sampai bagian paha.
Bagi si penderita, tubuhnya akan sangat sensitif kalau terkena angin kencang. Efeknya akan membuat peradangan yang ada semakin menjalar ke sendi-sendi dan otot-otot tubuh lainnya. Kalau sudah demikian timbul yang namanya penyakit reumatik akibat "terpelesetnya" bulir-bulir antara ruas-ruas tulang belakang yang menekan sarafnya ketika keluar dari celah sumsum tulang belakang.
Bila terus di diamkan tanpa upaya penanganan maksimal, hal buruk bisa saja terjadi, seperti hilangnya fungsi tubuh pada bagian yang sakit. Pada kondisi ini, menurut ilmu kedokteran, salah satu jalan penyembuhannya adalah melalui operasi.
Tapi, pembaca jangan dulu berkecil hati. Setiap penyakit pasti ada obatnya. Dan perlu di ketahui sakit pinggang bukanlah jenis penyakit baru yang menyerang orang zaman sekarang. Sebab pada masa Nabi pun pernah ada sahabat yang mengalaminya. Lantas cara pengobatan seperti apa yang mereka coba lakukan?
Foto : Ilustrasi Biri-Biri
Anas bin Malik RA. pernah meriwayatkan sebuah hadits yang berisi petunjuk Rasulullah tentang pengobatan sakit pinggang. Rasulullah bersabda, "Obat pegal pada pinggang : buntut biri-biri kampung yang dimasak (direbus), kemudian dijadikan tiga porsi, diminum sebelum makan, setiap hari satu porsi."
Bila kita amati, hadits di atas tidak sedikit pun menyinggung cara pengobatan melalui operasi. Tapi tentunya pembaca juga bertanya-tanya, kenapa obatnya itu daging biri-biri kampung? Bagaimana penjelasan tentang manfaatnya itu? Sebagaimana kita ketahui, biri-biri termasuk hewan herbivora yang memakan tumbuh-tumbuhan.
Biasaya di daerah yang masih memiliki hamparan padang rumput yang memadai, biri-biri dilepaskan begitu saja untuk mencari makan sendiri. Artinya biri-biri benar-benar murni hanya memakan rumput atau dedaunan.
Makanan itu kemudian diolah biri-biri sedemikian rupa melalui sistem pencernaan di dalam tubuhnya. Lalu saripati tumbuhan itu akan diserap, salah satunya oleh bagian buntut. Nah tempat penyimpanan itulah yang nantinya sangat bermanfaat untuk obat sakit pinggang. Caranya dengan merebus dan membaginya sebanyak tiga porsi untuk dimakan selama satu hari.
Kita semua tau bahwa tumbuh-tumbuhan merupakan unsur dominan dari obat-obatan yang di ciptakan dunia kedokteran. Manfaat obat-obatan yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan sangat besar, sekalipun ada jenis tumbuh-tumbuhan yang tidak mengandung unsur-unsur persenyawaan, misalnya gandum.
Jika gandum itu diolah menjadi tepung dan tidak terpisah unsur-unsurnya, maka tetap mempunyai manfaat. Namun jika tepung gandum yang berupa "daqiq" (sudah kehilangan unsur kulit gandumnya) tetap diolah, maka akan berbahaya. Terlebih lagi diolah menjadi "daqiq abyadh" (tepung putih).
Pada hakekatnya unsur-unsur dalam tumbuhan itu saling melengkapi. Apabila terjadi pemisahan atau penyaringan, maka tidak ada lagi manfaat yang berguna bagi kesehatan tubuh. Begitu halnya dengan biri-biri yang murni hanya memakan tumbuh-tumbuhan, manfaat buntutnya akan lebih mujarab untuk mengobati sakit pinggang dibandingkan dengan biri-biri yang sudah diberikan makanan tambahan selain tumbuh-tumbuhan.
Selamat mencoba! Semoga tips ini bisa menjadi alternatif untuk mengobati sakit pinggang bagi pembaca yang mengalaminya. Wallahu'alam.
Komentar